Berita
//
Eka Yulyani, S.Si., M.Geog
Pemkot Lubuklinggau Raih WTP Lima Tahun Berturut-turut
26 Ribu Lebih Uploader logo "Ayo Ngelong ke Lubuklinggau", Pecahkan Rekor MURI
PERINGATAN HARI PAHLAWAN KE - 71 TAHUN 2016
HT Kunjungi Kota Lubuklinggau
Upacara Memperingati HUT RI ke 72
HUT RI, Menpora Kenakan Pakaian Adat Lubuklinggau
Acara Malam Resepsi Kenegaraan meriah, Walikota berikan bingkisan kepada Veteran Kota Lubuklinggau
Sekda Tutup Diklat PIM tingkt IV angkatan VI dan VII
Walikota Jalan Santai Bersama Ratusan Warga Mesat Jaya
Peringatan Gempa BMKG
PRESS RELEASE * PERKEMBANGAN INFLASI/DEFLASI MARET 2021
2021-04-20 06:43:30 Admin Web PortalPRESS RELEASE
PERKEMBANGAN INFLASI/DEFLASI MARET 2021
TINGKAT DEFLASI KOTA LUBUKLINGGAU 0,03 PERSEN
Berdasarkan pemantauan harga selama bulan Maret 2021 pada 90 Kota IHK, menunjukkan bahwa 58 kota mengalami inflasi, sedangkan 32 kota IHK mengalami deflasi. Indonesia bulan Maret 2021, mengalami Inflasi sebesar 0,08 persen. Inflasi Kumulatif sampai bulan Maret 2021 (Tahun kalender 2021) sebesar 0,44 persen sedangkan Inflasi Tahunan "year on year" (Maret 2021 terhadap Maret 2020) sebesar 1,37 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 1,07 persen, terendah di Kota Tangerang dan Banjarmasin sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Bau-Bau sebesar 0,99 persen, terendah di Kota Palopo sebesar 0,01 persen.
Provinsi Sumatera Selatan bulan Maret 2021 mengalami Inflasi sebesar 0,15 persen (berdasarkan penghitungan inflasi Kota Lubuklinggau dan Kota Palembang). Inflasi Kumulatif sampai bulan Maret 2021 (Tahun kalender 2021) sebesar 0,49 persen sedangkan Inflasi Tahunan “year on year (Maret 2021 terhadap Maret2020) sebesar 1,12 persen. Kota Lubuklinggau bulan Maret 2021 mengalami deflasi sebesar 0,03 persen, sehingga Inflasi Kumulatif sampai bulan Maret (Tahun kalender 2021) sebesar 0,17 persen sedangkan Inflasi Tahunan "year on year" Maret 2021 terhadap Maret 2020) sebesar 1,31 persen.
Secara umum di Kota Lubuklinggau bulan Maret 2021 terjadi penurunan indeks harga pada empat kelompok pengeluaran, sementara dua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks harga, dan lima kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan harga. Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau mengalami deflasi sebesar 0,04 persen, menyumbang andil inflasi umum sebesar -0,01 persen, Kelompok Kesehatan, mengalami deflasi sebesar 0,03 persen, menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,00 persen: Kelompok Transportasi mengalami deflasi sebesar 0,27 persen, menyumbang andil inflasi umum sebesar -0,03 persen, Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya mengalami deflasi sebesar 0,30 persen, menyumbang andil inflasi umum sebesar -0.02 persen. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga mengalami inflasi sebesar 0,08 persen, menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,01 persen: Kelompok Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga, mengalami inflasi sebesar 0,25 persen, menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,01 persen, sementara Kelompok Pakaian dan Alas Kaki, Kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan, Kelompok Rekreasi, Olahraga, dan Budaya, Kelompok Pendidikan, dan Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran tidak mengalami perubahan harga pada bulan Maret 2021.
Beberapa komoditas yang memberikan andil besar terhadap Deflasi Bulan Maret 2021 antara lain komoditas cabai rawit turun harganya sebesar 22,89 persen, menyumbang andil inflasi sebesar -0,08 persen: telur ayam ras turun harganya sebesar 3,53 persen, menyumbang andil inflasi sebesar -0,0S persen, dan cabai merah turun harganya sebesar 2,73 persen, menyumbang andil inflasi sebesar -0,03 persen. Penurunan harga komoditas cabai merah dan cabai rawit disebabkan pasokan mulai berlimpah karena beberapa daerah sentra mulai panen, sedangkan penurunan harga telur ayam ras selain dipengaruhi pasokan juga disebabkan menurunnya daya beli.
Di pihak lain, komoditas yang memberikan andil besar terhadap inflasi adalah komoditas bawang merah naik harganya sebesar 11,74 persen, menyumbang andil inflasi sebesar 0,09 persen: daging ayam ras naik sebesar 3,28 persen, menyumbang andil inflasi sebesar 0,06persen: dan mie kering instan naik harganya sebesar 1,96 persen menyumbang andil inflasi sebesar 0,02 persen. Kenaikan harga bawang merah dikarenakan kurangnya pasokan dari daerah sentra, kenaikan harga daging ayam ras disebabkan naiknya harga pakan ternak, sementara kenaikan harga mie kering instan dikarenakan kenaikan ongkos produksi.
Kepala BPS Kota LubuklinggauEka Yulyani, S.Si., M.Geog
Lampiran download disini
Berita terkait:
Pemkot Lubuklinggau Raih WTP Lima Tahun Berturut-turut
26 Ribu Lebih Uploader logo "Ayo Ngelong ke Lubuklinggau", Pecahkan Rekor MURI
PERINGATAN HARI PAHLAWAN KE - 71 TAHUN 2016
HT Kunjungi Kota Lubuklinggau
Upacara Memperingati HUT RI ke 72
HUT RI, Menpora Kenakan Pakaian Adat Lubuklinggau
Acara Malam Resepsi Kenegaraan meriah, Walikota berikan bingkisan kepada Veteran Kota Lubuklinggau
Sekda Tutup Diklat PIM tingkt IV angkatan VI dan VII
Walikota Jalan Santai Bersama Ratusan Warga Mesat Jaya
Peringatan Gempa BMKG
